Rabu, 29 April 2009

Sistem kekerabatan suku Minangkabau

Sistem kekerabatan suku Minangkabau sangat khas dan sudah jarang dipakai oleh masyarakat lain, yaitu matrilinial.Garis keturunan diperhitungkan menurut garis keturunan ibu.Seorang ayah berada diluar istri dan anaknya.Tanggung jawab untuk memperhatikan kepentingan keluargaberada ditangan ninik mamak atau mamak, yaitu saudara laki-laki pihak ibu.Anak perempuan adalah penerus keturunan,sedangkan anak laki-laki akan ikut pada klan istrinya.

Dalam masyarakat minangkabau, keluarga batih tidak merupakan kesatuan dan mutlak.Kesatuan keluarga yang terkecil adalah satu paruik (satu perut) atau satu seibu yang terdiri dari ibu dan anak-anaknya.Kesatuan ini benar-benar bersifat geologis.

Kaum kerabat ibu yang terdiri dari ibu dan anak-anaknya (laki-laki dan perempuan), saudara laki-laki dan perempuan ibu,nenek dari ibu, serta saudara laki-laki dan perempuan ibu,nenek dari ibu, serta saudara laki-laki dan peermpuan nenek.Mereka tinggal dalam rumah adat yang disebut dengan rumah gadang.Paman yang paling tua disebut dengan Kapalo paruik atau tungganai.Beberapa paruik yang saling berkerabat membentuk suatu kampung yang dikepalaioleh kapalo paruik.Beberapa kampung membentuk nagari / desa yang dikepalai oleh wali nagari.

Pada masa lalu berlaku adat bahwa sedapat mungkin anak laki-laki harus kawin dengan anak perempuan mamaknya,tetapi endogami lokal ini sudah ditinggalkan.Setiap muda-mudi mempunyai kebebasan dalam memilih jodohnya.
Perkawinan dalam masyarakat Minangkabau, laki-laki menyerahkan mas kawinnya pada perempuan.Di beberapa daerah justru sebaliknya,perempuanlah yang harus memberi uang jemputan kepada laki-laki.Ini mempunyai kaitan erat dengan sistem matrilineal,dimana ayah diluar istri dan anaknya dalam kaitan dalam garis keturunan.Pertukaran barang atau keris dari kedua belah pihak sangat penting dalam adat perkawinan Minangkabau.

Pesta diadakan dikeluarga istri dan pengantin tinggal dirumah gadang kerabat istri.Kalau rumah gadang utamaya sudah penuh,biasanya boloh mendirikan rumah gadang baru di dekat rumah gadang induk.

Rumah gadang umunya sangat luas, dan jumlah kamarnya selalu ganjil, yaitu sampai 5, 7 bahkan 17 buah kamar.Bentuknya persegi panjang,berkolong, dan atapnya dari ijuk dibuat lancip.Atapnya itu disebut gonjong

Tidak ada komentar: